PENGERTIAN PRODUKSI FUNGSI PRODUKSI DAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI
Secara umum produksi diartikan
sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input)
menjadi hasil keluaran (output). Dalam pengertian yang bersifat umum ini
penggunaannya cukup luas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang
atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai
kegiatan yang menghsilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah
jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil
produksinya dapat berupa barang-barang konsumsi maupun barang-barang industri.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)
Produksi adalah suatu proses
mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah.
Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam
proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari
suatu proses produksi.(sriadiningsih, 1999 : him 3-4). sedangkan
menurut, sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan
konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah
arti suatu badan usaha.(sukanto, indriyo, 1992, him 12-13)
Produksi adalah suatu kegiatan
yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di
nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat
dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi
tertentu. (sugiarto, dkk, 2002 : him 202) sedangkan menurut Ari sudarman,
Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti
kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004 : him
103)
Menurut definisi diatas produksi
meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat
luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang
dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang
dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses
produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi
faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor
produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu.
Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi
perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil
produksi.
Disamping itu produksi juga
diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa
dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan
bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi
menjadi output barang dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis
dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber-sumber
yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwujudnya hasil yang
lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan.Sedangkan
bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses
pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas,terkelola dengan
baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin
untuk mencapai hasil maksimal.
Fungsi
ProduksiPada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan
hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjukkan berapa
banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang
tertentu dipergunakan pada proses produksi(Sri Adiningsi, 1999: hlm 5)
Fungsi produksi adalah suatu
jadwal (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah
output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi
tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi
produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi(Ari Sudarman,
2004: hlm 108)
Fungsi produksi menunjukkan sifat
hubungan di antara faktorfaktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan.
Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah
produksi selalu juga disebut sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 :
him 193)
Dari
pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor
produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan
keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang
sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian
perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan
jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen
yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja,
dan Pemasaran Hasil produksi.
a. bahan baku
Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan
baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku
yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian
lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.
Adapun jenis jenis bahan baku
menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari
1. Bahan
baku langsung (direct material)
Bahan baku langsung adalah semua
bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai
hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang
dihasilkan.
2. Bahan
baku tak langsung (indirect material)
Bahan baku tak langsung adalah
bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara
langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi
yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku
langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.
b. Tenaga
kerja
Tenaga Kerja adalah seluruh
jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada
permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsepproduktivitasnya.
Tenaga kerja faktor produksi ini
bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian.
Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka
miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan
kepada tiga golongan berikut:
1. Tenaga kerja kasar adalah
tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki
keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,
2. Tenaga kerja terampil adalah
tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman
kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio.
3. Tenaga karja terdidik adalah
tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang
tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur. .(sudono sukirno,
2003: hlm 7)
Konsep produktivitas kerja dapat
dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian.
Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan
karakteristikkarakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap
mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi
keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara
masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan
ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek
kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas,
Pemasaran
Hasil produksi Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)
Perencanaan pemasaran harus
dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin
dicapai:
a. Menciptakan
kepuasan pelanggan melalui tawaran produk
b. Meningkatkan
kwalitas produk
c. Meningkatkan
pasar
d. Medapat
laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)
Meskipun beberapa perusahaan
mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda.
Umumnya strategi pemasaran adalah:
a. Memilih
pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani
b. Mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan pelanggan
c. Menentukan
bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32)
Agar strategi pemasaran dapat
dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan
program-program pemasaran, seperti berikut:
a. Target
penjualan
b. Anggaran
pemasaran
c. Alokasi
bauran pemasaran
d. Penetapan
harga
e. Alokasi
anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)
Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus di organisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.
No comments:
Post a Comment