Peran dan Kegiatan Individu Dalam Keluarga Serta Lingkungan
Masyarakat
Individu
berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.
Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan
bukan sebagai manusia keseluruhan. Setiap individu mempunyai peran yang berbeda
di dalam keluarga maupun lingkungan bermasyarakat.
Dalam
konteks yang sangat umum, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan
masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu
yang berada dalam kelompok tersebut.
Keluarga
merupakan sebuah tempat dimana kita mempelajari semua hal-hal yang paling dasar
dari arti kehidupan. Dalam kehidupan kita (manusia) peran keluarga itu
sangatlah penting, baik pendidikan, agama, sosial, tata-krama, perlindungan,
kasih sayang, perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu, dan lain-lain.
Suatu
kumpulan yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Sesingkat itu kah? Ya, tapi
pengertian tersebut mempuyai makna yang sangat besar di kehidupan masing-masing
individu. Umumnya peran individu (sebagai anak) hanya berbakti pada kedua orang
tua dan mengharumkan nama keluarganya. Akan tetapi apakah hanya peran itu semua
yang selalu diharapkan oleh masing-masing keluarga? Tentu saja tidak, Peran
seorang individu itu berbagai macam dan berbeda-beda dalam suatu keluarga.
Sebagai contoh, saya akan menjelaskan peran dan kegiatan individu (saya) di
keluarga.
Sebetulnya
peran dan kegiatan saya di keluarga berubah-ubah menurut jenjang hidup,
pertumbuhan usia, dan kedewasaan atau kematangan berfikir. Ketika saya berumur
batita atau balita saya belum sama sekali melakukan banyak hal. Saya masih
selalu diasuh, dirawat, diberi perhatian lebih, dimanja, dan lain-lain. Ketika
menginjak umur 6 tahun, saya mulai belajar berinteraksi sosial dengan teman,
guru, maupun keluarga. Meningkat ketahap berikutnya yaitu ‘remaja’, saya mulai
mengerti tugas dan peran saya di keluarga. Banyak hal seperti membantu kedua
orang tua membersihkan rumah, mencuci pakaian, memasak , membersihkan kamar
sendiri, belajar, beribadah, berbincang dengan anggota keluarga, ataupun hal
yang lainnya. Disitu saya mulai sadar atas kewajiban dan hak saya sebagai anak
di keluarga tersebut. Semakin beranjak umur atau sering disebut ABG (Anak Baru
Gede) sampai sekarang ini, pemikiran saya semakin matang atas kewajiban dan hak
saya sebagai anak untuk terus belajar, berdoa, serta beribadah demi
menggapai cita-cita saya dan membahagiakan kedua orang tua. Mungkin kedepan,
selain umur terus bertambah, pemikiran dan kedewasaan saya pun terus berkembang
pesat. Saya belajar banyak hal dalam keluarga. Menurut saya, keluarga itu
sangatlah penting seperti emas tiada harganya dikehidupan saya pribadi. Karena
mereka mengajari saya banyak hal dimulai dari lahir sampai sekarang ini dan
terus akan berlanjut sampai akhir hayat nanti.
Selain
itu, Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Ruang
lingkupnya lebih besar maka hak dan kewajibanya pun lebih besar. Disini peran
dan kegiatan saya sebagai makhluk individu sangatlah berbeda ketika saya masih
berada dalam zona keluarga. Saya harus berinteraksi sosial dengan masyarakat
luas. Dan otomatis saya pun harus dibekali mental yang kuat karena harus
meninggalkan suasana dalam rumah (keluarga).
Dalam
bermasyarakat kita dituntut untuk selalu hidup mandiri, selalu siap,
disiplin, dan sebagainya. Karena setiap individu lain menganggap jika kita
(individu) sudah siap mendapat peran dalam bermasyarakat maka kita juga sudah
siap dalam segala hal. Dimana otak kita akan selalu diuji dalam segala penyelesaian
masalah dan kematangan berfikir serta kedewasaan dalam menyikapi semua masalah
yang dihadapi.
Individu akan menjadi baik
jika keluarga dan lingkungan sekitarnya memberikan pengaruh yang baik kepada
dia. Individu akan bertingkah buruk jika lingkungannya buruk juga. Bagaimana
individu dikatan baik? Individu dikatan baik jika dia bisa diterima di
masyarakat. Masyarakat yang terdiri dari keluarga-keluarga yang baik akan
menjadi masyarakat yang rukun, harmonis, saling bergotong royong, dan
lain-lain. Kenyamanan tinggal dan di lingkungan tersebut pun terjamin.
Oleh Karena itu, kita sebagai
mahkluk individu seharusnya berperan baik didalam keluarga maupun masyarakat.
Agar kita tahu bahwa banyak manfaat dan hikmah didalamnya yang dapat kita
peroleh selain semua itu karena ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
SUMBER:
www.gunadarma.ac.id
www.gunadarma.ac.id