MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Perilaku malas Cenderung Membudaya dikalangan Mahasiswa
Disusun oleh:
Catur Nugroho M.R
NPM : 18112046
Kelas : 1KA33
Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi
Program Sarjana
Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2013/2014
Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Kelas : 1KA33
Mata Kuliah
: Ilmu Budaya
Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik
Makalah
Perilaku malas Cenderung Membudaya dikalangan Mahasiswa
Kelas : 1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 26 April 2013
Tanggal Upload Makalah : 28 April 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
tak lupa saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang insyaallah setia sampai
akhir jaman. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar.
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai
pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya
saya menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang saya miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
JUDUL
.............................................................................................................................
PERNYATAAN...............................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2
Tujuan..........................................................................................................................
1.3
Sasaran.........................................................................................................................
BAB
2 PERMASALAHAN.............................................................................................
2.1
Strength(Kekuatan).....................................................................................................
2.2
Weakness (Kelemahan)...............................................................................................
2.3 Opportunity (Peluang)................................................................................................
2.3 Threat (Tantangan).....................................................................................................
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................
3.1
Kesimpulan..................................................................................................................
3.2
Rekomendasi...............................................................................................................
3.3
Referensi......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Taylor menyatakan,
salah satu aspek kebudayaan adalah norma atau perilaku terpilih yang dianut
sebagian besar masyarakat. Copy paste dipilih dan dianut oleh sebagian besar
mahasiswa, sehingga lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan membudaya. Budaya copy
paste dilatarbelakangi oleh kemalasan belajar dan belajar malas di kalangan
mahasiswa. Akibatnya, tergeruslah jati diri mahasiswa. Mereka tak lagi percaya
diri dengan potensi dan kemampuan berpikir.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual di masyarakat memiliki tiga peran utama. Pertama, sebagai pentransfer ilmu, teknologi, dan nilai. Mahasiswa memiliki peran untuk menyebarkan ilmu, turut serta dalam memberantas kebodohan. Sebagai pengguna terdekat teknologi, mahasiswa berperan menggunakan dan menciptakan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai pentransfer nilai, diharapkan mahasiswa menjadi tuntunan moral intelektual bagi masyarakat.
Kedua, mahasiswa sebagai agent of change, agen perubahan, turut serta dalam proses pembangunan dan pergerakan. Dalam pembangunan masyarakat dan bangsa, mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang potensial karena terdidik dan terpelajar.
Dalam pergerakan, mahasiswa diharapkan mampu menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga terciptalah perubahan di masyarakat dan bangsa. Ketiga, mahasiswa sebagai kaum intelektual semestinya mampu mempertanggungjawabkan intelektualitasnya pada diri sendiri dan masyarakat.
Budaya copy paste membuat ruang kritis mahasiswa menyempit. Itu terlihat dari makin minim budaya membaca, budaya diskusi, dan budaya beprestasi. Padahal, budaya-budaya itu merupakan penumbuh budaya intelektual. Jika budaya-budaya itu tergusur oleh budaya copy paste, tergusurlah ranah intelektualitas yang seharusnya dimiliki kalangan mahasiswa.
Sebenarnya copy paste boleh-boleh saja, asal tidak meninggalkan unsur kekritisan. Karena kekritisan akan memunculkan budaya baru, yaitu budaya kreatif dan produktif. Tanpa kekritisan akan mengakibatkan kematian dalam berpikir. Kematian berpikir tentu mengakibatkan kematian bertindak.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual di masyarakat memiliki tiga peran utama. Pertama, sebagai pentransfer ilmu, teknologi, dan nilai. Mahasiswa memiliki peran untuk menyebarkan ilmu, turut serta dalam memberantas kebodohan. Sebagai pengguna terdekat teknologi, mahasiswa berperan menggunakan dan menciptakan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai pentransfer nilai, diharapkan mahasiswa menjadi tuntunan moral intelektual bagi masyarakat.
Kedua, mahasiswa sebagai agent of change, agen perubahan, turut serta dalam proses pembangunan dan pergerakan. Dalam pembangunan masyarakat dan bangsa, mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang potensial karena terdidik dan terpelajar.
Dalam pergerakan, mahasiswa diharapkan mampu menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga terciptalah perubahan di masyarakat dan bangsa. Ketiga, mahasiswa sebagai kaum intelektual semestinya mampu mempertanggungjawabkan intelektualitasnya pada diri sendiri dan masyarakat.
Budaya copy paste membuat ruang kritis mahasiswa menyempit. Itu terlihat dari makin minim budaya membaca, budaya diskusi, dan budaya beprestasi. Padahal, budaya-budaya itu merupakan penumbuh budaya intelektual. Jika budaya-budaya itu tergusur oleh budaya copy paste, tergusurlah ranah intelektualitas yang seharusnya dimiliki kalangan mahasiswa.
Sebenarnya copy paste boleh-boleh saja, asal tidak meninggalkan unsur kekritisan. Karena kekritisan akan memunculkan budaya baru, yaitu budaya kreatif dan produktif. Tanpa kekritisan akan mengakibatkan kematian dalam berpikir. Kematian berpikir tentu mengakibatkan kematian bertindak.
1.2 Tujuan
·
Menumbuhkan budaya intelektual
·
Menumbuhkan rasa percaya diri,kemampuan
berpikir dan potensi belajar
·
menghadapi rasa malas dalam belajar
dikalangan mahasiswa.
·
Menumbuhkan budaya kreatif dan produktif
1.3Sasaran
·
Menyelesaikan masalah-masalah
tentang Perilaku malas.
·
Meningkatkan kreatifitas mahasiswa
·
Menumbuhkan pergerakan mahasiswa
mengurangi rasa malas
·
Terwujudnya kepribadian yang baik
BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan
Perilaku
Malas Cenderung Membudaya Dikalangan Mahasiswa dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strength)
a)
Mahasiswa memiliki peran untuk
menyebarkan ilmu
b)
turut
serta dalam memberantas kebodohan.
c)
mahasiswa menjadi tuntunan moral intelektual bagi masyarakat.
d)
turut serta dalam proses
pembangunan dan pergerakan.
2.
Kelemahan (Weakness)
a)
Terjebak dalam kebiasaan buruk yaitu rasa malas pada
mahasiswa
b)
Budaya copy paste
dilatarbelakangi oleh kemalasan belajar dan belajar malas di kalangan
mahasiswa.
c)
Tak lagi percaya diri dengan
potensi dan kemampuan berpikir akibat dari rasa malas pada mahasiswa.
d)
Budaya copy paste membuat ruang
kritis mahasiswa menyempit.
3.
Peluang (Opportunity)
a)
Mahasiswa berperan menggunakan
dan menciptakan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
b)
merupakan sumber daya manusia
yang potensial karena terdidik dan terpelajar.
c)
mahasiswa mampu menyuarakan
aspirasi masyarakat sehingga terciptalah perubahan di masyarakat dan bangsa.
d)
Mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa yang kreatif,produktif,dan
berprestasi dalam cerminan bangsa dan dunia.
4.
Tantangan/Hambatan (Threats)
a)
Kurangnya sumber daya manusia
yang potensial.
b)
Kurangnya fasilitas sarana dan
prasarana.
c)
Terbatasnya nilai ekonomi pada masyarakat sehingga banyak
mahasiswa yang putus kuliah.
d)
kurangnya percaya diri dengan
potensi dan kemampuan berpikir yang menghambat pada mahasiswa.
BAB
III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang di ambil dari
makalah yang saya buat adalah membahas tentang SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) dari Perilaku Malas
Cenderung Membudaya Dikalangan Mahasiswa yang menyebabkan kemalasan belajar dan belajar
malas di kalangan mahasiswa, Mereka tak lagi percaya diri dengan potensi dan
kemampuan berpikir. Oleh,karena itu mahasiwa harus dapat berubah menjadi lebih
baik,berprestasi,kreatif,dan produktif. karena mahasiswa memiliki peran untuk
menyebarkan ilmu, turut
serta dalam memberantas kebodohan,dan mahasiswa mampu menyuarakan aspirasi
masyarakat sehingga terciptalah perubahan di masyarakat dan bangsa.
2. Rekomendasi
a)
Mahasiswa adalah bagian dari
masyarakat karena itu mahasiswa menjadi tuntunan moral intelektual bagi
masyarakat.
b)
Mahasiswa harus membiasakan sifat rajin belajar dan mengelola
waktu dengan baik agar tidakTerjebak dalam kebiasaan buruk yaitu rasa malas
pada mahasiswa
c)
Mahasiswa harus diberikan dukungan dalam prestasi karena Mahasiwa
sebagai generasi penerus bangsa yang kreatif,produktif, dan berprestasi dalam
cerminan bangsa dan dunia.
d)
Pemerintah seharusnya membantu mahasiswa yang kurang mampu seperti
memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi untuk meningkatkan semangat
belajar para mahasiswa dan mengurangi sumber daya manusia yang rendah.
3.
Referensi