Sunday, 1 December 2013

ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE ORGANISASI


Arti Pentingnya Organisasi dan Metode Organisasi


Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

Manajemen dan Tata Kerja
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah organisasi yang dapat berfungsi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersdia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Pemakaian tata kerja yang tepata ditujukan untuk :
1.Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
2.Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
3.Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat
Hubungan tata kerja dalam manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimna proses kegiatan manajemen harus dilaksankan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

MANAJEMEN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tatakerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
• Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
• Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Ciri-ciri Unsur & Teori Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.

Unsur-unsur organisasi:
1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya. b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi. c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.
6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.
7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.

Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)

c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi
.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

MACAM-MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN

Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :
1). Kelompoks atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2). Mencegah kesepian dan kerenggangan
3). Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4). Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
5). Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan pengakuan.
Tujuan adalah ujung ke arah mana organisasi kita akan diarahkan. Macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial, dan segi bentuk. Yang akan saya bahas disini adalah macam-macam organisasi dari segi tujuan yang ingin dicapai. Macam-macam organisasi tersebut adalah :
1. Organisasi Niaga
Organisasi yang tujuan utamanya untuk mencari keuntungan, terutama dalam bidang bisnis.
Macam-macam Organisasi Niaga :
Perseroan Terbatas (PT), yaitu perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang berbadan hukum
Perseroan Komanditer (CV), yaitu salah satu badan usaha yang dilakukan oleh pelaku bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
Firma (Fa), yaitu suatu organisasi bisnis dimana ada perjanjian dua orang atau lebih untuk memperoleh keuntungan bersama.
Koperasi, yaitu badan usaha yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Join Venture, yaitu kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk perusahaan baru.
Trust, yaitu penggabungan dua unit usaha menjadi satu dan masing-masing unit usaha kehilangan identitasnya. Beberapa perusahaan yang telah melebur akan melahirkan perusahaan baru yang lebih besar.
Kartel, yaitu persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu.
Holding Company, yaitu suatu usaha untuk menggabungkan satu perusahaan dengan perusahaan lain.

2. Organisasi Sosial
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan bangsa dan negara menuju arah yang lebih baik lagi dengan tujuan menjadikan bangsa dan negara dalam pembentukan sosialisasi yang baik dan menjadikan masyakarat yang penuh dengan jiwa sosialisasi yang tinggi.
Jalur pembentukan Organisasi Kemasyarakatan :
Jalur Keagamaan
Jalur Profesi
Jalur Kepemudaan
Jalur Kemahasiswaan
Jalur Kepartaian dan Kekaryaan

3. Organisasi Regional dan Internasional
Organisasi Regional :
Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Sebagai contoh : ASEAN (Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA)), dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota).




Organisasi Internasional :
Organisasi yang anggota- anggotanya meliputi negara di dunia. Sebagai contoh : UN (United Nations = Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)),didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945.

Berikut Tujuan Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dalam beberapa karakteristik antara lain :
Tujuan Jangka panjang
Tujuan Jangka menengah dan
Tujuan Jangka pendek



Referensi :
lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/…/P+4+macam-organisasi.pdf
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/teori-organisasi-umum-2-1/macam-organisasi-
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
http://pptapaksuci.org/keorganisasian/245-definisi-dan-komponen-organisasi.html

Friday, 28 June 2013

MANUSIA DAN HARAPAN

ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN HARAPAN




MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

  KEBUDAYAAN MEDIA PEMERSATU
Disusun oleh:
Catur Nugroho M.R
NPM   : 18112046
Kelas   : 1KA33
Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi

Program Sarjana 
Sistem Informasi 
Universitas Gunadarma
 2013/2014
Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Kelas : 1KA33
Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah 

KEBUDAYAAN MEDIA PEMERSATU

Kelas  :  1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 28 JUNI 2013
Tanggal Upload Makalah  :  29 JUNI 2013

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang insyaallah setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.

Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.



DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................. 
PERNYATAAN...............................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 
1.3 Sasaran......................................................................................................................... 
BAB 2 PERMASALAHAN............................................................................................. 
2.1 Strength(Kekuatan)..................................................................................................... 
2.2 Weakness (Kelemahan)............................................................................................... 
 2.3 Opportunity (Peluang)................................................................................................ 
 2.3 Threat (Tantangan)..................................................................................................... 
 BAB 3 PENUTUP........................................................................................................... 
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 
3.2 Rekomendasi............................................................................................................... 
3.3 Referensi...................................................................................................................... 



BAB 1 PENDAHULUAN
  
1.1  LATAR BELAKANG

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Seni dan budaya sebagai media pemersatu bangsa

Globalisasi telah menjadi kenyataan yang tak terelakan. Dalam konteks percaturan budaya global, kesadaran untuk mempertanyakan isentitas justru semakin besar. Inilah hal yang mengiringi wacana
tentang identitas (budaya) dalam globalisasi ini.

Dalam arus besar ini, kesenian lokal yang sekaligus sebagai corong penanaman nilai-nilai atau konsepsi-konsepsi sebagai satu unsur dalam kebudayaan lokal akan semakin tersisihkan. Apalagi yang terjadi pada generasi muda, kebudayaan barat akan semakin menindih kebudayaan lokal kita dalam diri mereka.

Kenyataan semacam itu hanya mungkin jika tumbuh kesadaran untuk terus menerus membangun dialog, baik dalam skala personal maupun komunal, antara yang lokal dan yang global, antara yang tradisi dengan yang modern, dengan tendensi untuk saling melengkapi, dan saling memperkaya.

Nah, seni dalam jenis dan sifatnya adalah tidak dapat dipisahkan dari lingkungan hidup. Seni berkaitan dengan konsepsi ruang, waktu dan keadaan. Maka seni selalu memunculkan nilai-nilai atau konsepsi-konsepsi yang ada dalam lingkungan di mana ia berada. Di seluruh Indonesia terdapat ratusan nilai atau konsepsi semacam ini. Di Jawa ada beberapa jenis nilai seperti tersebut diatas yang sering diangkat sebagai tema karya seni. Di antara nilai-nilai itu termasuk prinsip rukun, prinsip hormat, prinsip mamayu hayuning bawana, mamayu hayuning bangsa, adigang adiguna sikap yang sombong, aja dumeh (jangan sok), ngono yo ngono (begitu ya begitu tetapi jangan begitu) dan lain sebagainya.

Nilai-nilai atau konsepsi-konsepsi yang terhadirkan dalam setiap tampilan kesenian, akan memasuki relung-relung hati setiap manusia yang terlibat dalam peristiwa seni ini (baik itu pelaku maupun penontonnya).

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamisasi rasa kebangsaan ini dalam mencapai cita - cita bangsa berkembang menjadi wawsan kebangsaan, yakni pikiran - pikiran yang bersifat nasioanal dimana suatu bangsa memiliki cita - cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas.
Budaya yang begitu banyaknya di Indonesia sepatutnya harus kita hargai dan kita hormati. karena hal tersebutlah kunci utama dari alat pemersatu bangsa, jika kita tidak mengahargai setiap perbedaan diantara budaya kita. maka akan selalu terjadi pertikaian yang dapat memecah belah negara Indonesia. Tentu saja kita harus kembali lagi kepada Pancasila yang mencakup ke 5 unsur yang dapat mempersatukan perbedaan yang dimiliki rakyat indonesia.


1.2  Tujuan
a)      Seni dan budaya sebagai media pemersatu bangsa yang memiliki ragam budaya.
b)      Agar kita dapat mengerti pentingnya budaya bangsa ini ,sehingga membuat kita semakin mencintai budaya-budaya yang ada dan tetap berusaha untuk melestarikannya.
c)      Belajar menghargai dan menghormati ragam budaya di Indonesia.
d)     Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional yang merupakan media pemersatu bangsa.




1.3  Sasaran
a)      Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
b)       menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis
c)      Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok
d)      Menciptakan  BHINEKA TUNGGAL IKA(berbeda tetapi tetap satu)


BAB II PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Kebudayaan Media Pemersatu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

    1.      Kekuatan (Strength)
a)      kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan.
b)      Saling Menghargai dan Menghormati dalam ragam budaya di Indonesia.
c)      Mengamalkan yang terkandung pada PANCASILA.
d)      Melestarikan Ragam budaya yang ada di Indonesia.

  2.      Kelemahan (Weakness)
a)      Kurangnya Pelestarian terhadap budaya-budaya di Indonesia
b)      Kurang dalam menciptakan hubungan harmonis antar manusia dan kelompok
c)       Masyarakat Individual seharusnya manusia memiliki jiwa sosial dan kebersamaan
d)      Kurangnya filterisasi budaya asing.
  3.       Peluang (Opportunity)
a)      Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap ketahanan budaya jika adanya filterisasi akulturasi budaya yaitu ciri khas dan identitas kebudayaan semakin berkembang.
b)      Banyaknya lembaga atau pihak di luar negeri yang tertarik akan budaya bangsa baik berupa  kesenian dan nilai tradisi budaya Indonesia.
c)       Kekayaan budaya yang ada di Indonesia menarik wisatawan asing,untuk meningkatkan devisa negara.
d)      Dengan hubungan harmonis antar manusia menciptakan Indonesia semakin kuat dalam persatuan dan Kesatuan antar budaya yang berbeda.
  4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a)      Memberikan penghargaan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual di bidang kebudayaan.
b)      Manusia individual
c)       Pemimpin harusnya mencontohkan budaya untuk di teladani karena itu modal untuk pemersatu bangsa,jangan mencontohkan budaya korupsi.
d)      Lemahnya SDM pengelola kekayaan budaya.

BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.      Kesimpulan

Kesimpulan yang di ambil dari makalah yang saya buat adalah membahas tentang SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, Threat) dari Kebudayaan Media Pemersatu.
Budaya yang begitu banyaknya di Indonesia sepatutnya harus kita hargai dan kita hormati. karena hal tersebutlah kunci utama dari alat pemersatu bangsa, jika kita tidak mengahargai setiap perbedaan diantara budaya kita. maka akan selalu terjadi pertikaian yang dapat memecah belah negara Indonesia. Tentu saja kita harus kembali lagi kepada Pancasila yang mencakup ke 5 unsur yang
dapat mempersatukan perbedaan yang dimiliki rakyat indonesia.


2.      Rekomendasi

a)      Mengamalkan yang terkandung pada PANCASILA.
b)      Kurang dalam menciptakan hubungan harmonis antar manusia dan kelompok
c)       Banyaknya lembaga atau pihak di luar negeri yang tertarik akan budaya bangsa baik berupa  kesenian dan nilai tradisi budaya Indonesia.
d)      Pemimpin harusnya mencontohkan budaya untuk di teladani karena itu modal untuk pemersatu bangsa,jangan mencontohkan budaya korupsi.